By: agussyafii
Kualitas kita  akan diketahui dan teruji hanya  setelah kita hidup berpasangan atau berkeluarga, karena dalam hidup  berkeluarga akan dapat diketahui kualitas, kapasitas dan sifat-sifat  kemanusiaannya. Dalam hidup pernikahan itulah seseorang teruji  kepribadiannya, tanggung jawabnya, keibuannya, kebapakannya,  perikemanusiaannya, ketangguhannya, kesabarannya dan keikhlasan. Begitu  besar makna hidup berumah tangga sampai Nabi Muhammad mengatakan bahwa  di dalam hidup berumah tangga sudah terkandung separuh urusan agama.  Separoh yang lainnya tersebar pada berbagai bidang sosial, ekonomi,  politik, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari
Dalam surat ar Rum  21 disebutkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan manusia dengan  setting berpasangan dalam hidup perkawinan agar pasangan itu memperoleh  ke tenteraman, memperoleh sakinah.
Dalam al Qur'an manusia  disebut dengan istilah basyar dan insan. Basyar artinya manusia dalam  pengertian persamaan fisik. Sedangkan insan mengandung pengertian  psikologis. Kata insan terambil dari kata nasia yansa yang artinya lupa,  dari kata `uns yang artinya mesra, juga dari kata anasa yanusu yang  artinya bergejolak. Jadi manusia pada dasarnya adalah makhluk yang  memiliki tabiat mesra, tetapi suka lupa dan memiliki gejolak keinginan  yang tak pernah berhenti. Selagi manusia dalam keadaan lupa diri dan  dalam pengaruh gejolak ke inginannya, maka ia tidak dapat merasakan  ketenangan dan ketenteraman hidup. Nah dalam hidup berpasangan suami  isteri itulah dimaksud supaya manusia menemukan ketenteraman, yang  diperindah dengan kemesraan. Rumah tangga yang ideal itu bagaikan  lautan tak bertepi, segala ketegangan, kegelisahan, kecemasan, kesepian  dan kelelahan akan hilang jika orang berlabuh dalam pelabuhan cinta  mesra suami isteri.
Apakah otomatis? tidak, sudah barang tentu  tidak, tergantung apakah persyaratannya itu dipenuhi atau tidak. Menurut  hadis Nabi, suatu rumah tangga akan memperoleh ketenteraman dan  kebahagiaan manakala dipenuhi pilar-pilarnya. Artinya : Jika Allah  menghendaki suatu rumah tangga itu baik, maka Allah akan memudahkan  terciptanya keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Ada  kecenderungan kepada agama sebagai pedoman hidup di dalam rumah tangga  itu,
2. Yang muda menghormati yang tua.
3. Di dalam  kehidupan sehari-hari mereka bergaul secara lemah lembut.
4.  Mudahnya bersedekah dan berbuat baik karena kepekaan terhadap  penderitaan bagi orang lain.
5. Mau interospeksi sehingga mereka  mudah bertaubat. (H.R. Dailami).
Semoga keluarga kita adalah  keluarga tenteram dan bahagia yang diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa  Ta'ala serta mampu melewati berbagai problem, ujian dalam kehidupan  sehari-hari sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Amin Ya  Robbal Alamin..
Wassalam,
agussyafii
--
Keluarga Yang Tenteram Dan Bahagia
Posted by
blogpipi
Sunday, April 11, 2010
.jpg)

0 comments:
Post a Comment