Jilbabb dan Kerudung Itu Beda Lhooo..

Opini yang berkembang saat ini dimasyarakat bahkan temen - teman di kampus sekalipun pada umunya beranggapan bahwa jilbab itu sama dengan kerudung, cuma beda istilah doank katanya. Padahl niy kalo kita mau mengkaji lebih dalam lagi ternyata jilbab N kerudung itu BEDA cuma sama dalam satu hal yaitu sama - sama WAJIB dipake oleh seorang wanita MUSLIM.

Banyak juga, banyak banget malah orang - orang yang salah kaprah. Nggak anak - anak, remaja, ibu2 ( ibu gue juga lhooo) bahkan sampe nenek2 yang taunya kalo kerudung itu samadengan jilbab. Kebayang nggak siyyy...

Nah untuk itu, kayaknya nggak bisa dibiarin niy, harus diluruskan. Pakaian seorang muslimah itu kan hal yang sudah disyariatkan Allah dalam al Qur'an jadi harus jelas N tepat pelaksanaannya.
Pren, penegasan lagi niy kalo jilbab N kerudung itu BEDA. buktinya pembahasan or perintah menggunakan jilbab N kerudung dibahas di surah yang berbeda dalam al Qur'an. Nggak percaya...?? silahkan di cek di surah An-Nur ayat 31 N al-Ahzab ayat 59. Jelas banget kaleeee perbedaannya!!!
Pada Qs. An-Nur : 31
"...dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..."

tuch kan KERUDUNG n juga ke dadanya. Jadi perintah untuk memakai kerudung itu sampe menutup dada. Gimana kalo yang nyekik N cuma menutup leher. ...ehmmm itu siy belum memenuhi kriteria ayat tersebut. Kan suatu amal perbuatan itu akan diterima oleh Allah jika memenuhi 2 syarat yaitu iklas karena Allas SWT N sesuai dengan apa yang dicontohkan rasulullah. Yakin dech kalo kamu2 yang masih ngotot pake kerudung dililit - lilit sampe hampir2 kecekik truz leher N rambutnya masih sering ngintip, tuch masih harus di cek lagi. Di modif siy oke2 aja, mau kamu puter2 kek tu kerudung atau diapain silahkan...asal tetap syar'i yaitu menutup dada N nggak tabaruj. Coba dech tanya sama diri kamu sendiri kamu pake kerudung karena apa? apakah karena trend, terpaksa, atau karena Allah. Truz tanyakan juga pada hatimu dengan jujur lhooo...apakah kerudung itu sudah sesuai kriteria yang distandarkan dalam al Qur'an atau belum?

Jangan sekali kali memakai dalil daripada, " daripada gue ga pake kerudung, mending gini walaupun ga syar'i" atau "mendingan juga sholat gue telat daripada gue ga sholat sama sekali" Nah pren, sekarang saatnya untuk kamu hapus dech tuh istilah "daripada" dalam kamus hidup kamu, apalagi dalam hal ibadah. Masak siy Allah dikasih sisa2 waktu kamu buat solat, atau amal - amal kamu yang sangat amat diminimalisir. Justru seharusnya seorang muslim itu memberikan persembahan terbaik bagi Allah yang telah menciptakannya dalam bentuk yang sebaik - baiknya.

Yupz...seputar kerudung kita cukupkan dulu walaupun masih banyak yang ingin saya bagi. sekarang mari kita cek ayat yang membahas tentang JILBAB.

Di Qs. al-Ahzab : 59
"Wahai nabi, katakanlah kepada istri - istrimu, anak - anak perempuanmu dan istri - istri orang mukmin, "hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka..."
Yupz..sekarang teman2 udah ngeh kan kalo antara kerudung N jilbab itu beda. Coba dech lihat lagi ayat diatas tentang jilbab "ke seluruh tubuh mereka" kebayang nggak sih lo kalo kerudung di ulurkan ke seluruh tubuh, nah lhoooo...!!! Jilbab itu adalah sejenis baju kurung yang lapang (inget, jilbabadalah pakaian) yang dipake dari leher sampe ujung kaki, Okkay...

”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” berarti dari leher sampai ujung kaki. Kata jalâbîb merupakan bentuk jamak dari kata jilbâb. Terdapat beberapa pengertian yang diberikan para ulama mengenai kata jilbab. Ibnu Abbas menafsirkannya sebagai ar-ridâ’ (mantel) yang menutup tubuh dari atas hingga bawah.Al-Qasimi menggambarkan, ar-ridâ’ itu seperti as-sirdâb (terowongan). Adapun menurut al-Qurthubi, Ibnu al-’Arabi, dan an-Nasafi jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Ada juga yang mengartikannya sebagai milhafah (baju kurung yang longgar dan tidak tipis) dan semua yang menutupi, baik berupa pakaian maupun lainnya. Sebagian lainnya memahaminya sebagai mulâ’ah (baju kurung) yang menutupi wanita atau al-qamîsh (baju gamis).

Duuuuh, berarti selama ini salah donk???!
Yupz, wajar aja salah kalo yang dibuka kamus bahasa indonesia, dimana disana arti jilbab sam dengan kerudung. Coba deh buka kamus bahasa arab (ya iyalah) secara, al Qur'an gitu lho pake bahasa arab mana nyambung sama kamus bahasa indonesia.
Pengertian itu juga diperkuat dengan hadist rasulullah.
"Siapa saja yang menyeret bajunya lantaran angkuh, Allah tidak akan melihatnya pada Hari Kiamat." Ummu Salamah bertanya, "Lalu bagaimana dengan ujung-ujung pakaian kami?" Beliau menjawab, "Turunkanlah satu jengkal." Ummu Salamah bertanya lagi, "Kalau begitu, telapak kakinya tersingkap." Lalu Rasulullah saw. bersabda lagi, "Turunkanlah satu hasta dan jangan lebih dari itu." (HR at-Tirmidzi).

Yups! Subhanallah…Ummu Salamah adalah seorang wanita yang cerdas, ia bertanya tentang pakaian yang seharusnya dipakai oleh wanita, ketika Rasul menetapkan batas aurat laki2 (yaitu sebatas lutut). Dalam hadis tersebut, Rasul berkata: “tambahkanlah…” berarti jelas Rasul meminta Ummu Salamah untuk menambahkannya alias menyambung dengan yang udah ada, bukan lantas menyuruh untuk, “pakai celanalah!” atau “pakai roklah!” hehe…

Berdasarkan hadis di atas, jilbab yang diulurkan dari atas hingga bawah harus bisa menutupi dua telapak kaki wanita. Dalam hal ini, para wanita nggak perlu takut jilbabnya menjadi najis jika terkena tanah yang najis. Sebab, jika itu terjadi, tanah yang dilewati berikutnya akan mensucikannya. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Ummu al-Walad Abdurrahman bin Auf; ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah ra. tentang ujung pakainnya yang panjang dan digunakan berjalan di tempat yang kotor. Ummu Salamah menjawab bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Yuthahhiruhu mâ ba’dahu (Itu disucikan oleh apa yang sesudahnya).
Trus berarti selama ini kita belum menutup aurat donkk??
Tenang…tenang…
Menutup aurat sih udah, tapi belum sempurna. Karena yang diperintahkan sama Allah bukan hanya pake kerudung kan?tapi kudu pake jilbab juga. Pake kerudung dan jilbab tuh WAJIB loh! Karena Allah menggunakan kata “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya….” Nah, kata “hendaklah” ini sudah merujuk pada seruan alias perintah WAJIBnya berjilbab. Hayoo…tau kan konsekuensi wajib itu gimana? Yups! Apabila dikerjakan mendapat pahala, tapi apabila ditinggalkan mendapat dosa.

Jilbab (baju kurung) bukan budaya arab lhooooooo!!!
Kata siapa jilbab itu budaya arab??…Nggak banget kaleee…!! kalo emang terkait dengan budaya, mana dalilnya?sekali lagi, kita harus bersumber pada dalil, bukan hanya pendapat semata, coz dalil yang terkuatlah yang layak dibenarkan. Hhmm…gini aja deh, kalo emang temen2 masih ragu coba liat lagi surat Al-Ahzab: 59 berikut ini: “Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…”
Nah, apakah di sana Allah menyeru, “Hai Nabi katakanlah kepada orang2 Arab…!” ?? engga kan?? Ya iyalahh…ayat tersebut berlaku untuk semua wanita mukmin, jadi bukan orang Arab aja!
Masihkah temen2 ragu untuk menutup aurat dengan kerudung dan jilbab?setelah begitu kuatnya dalil2 yang menyebutkan bahwa jilbab dan kerudung adalah wajib bagi wanita muslimah yang sudah bali?
Yupz, saatnya memilih mau tunduk pada aturan Allah yang telah menciptakan kita atau pada besarnya nafsu kita yang bisa menyeret kita pada kemurkaan-Nya. Wallaahu a'lam.

Sumber : http://muslimahinspire.blogspot.com/2009/05/jilbab-n-kerudung-itu-beda-lho-pren.html
Gambar : http://farkhanmubarok.files.wordpress.com/2009/03/jilbab3.jpg

22 Tanda Iman Beranjak Mati

(dari note Dimas Dwinanto, jazakumullah khairan katsira)

1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.

Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseirang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nya telah menutupi, namun kemudian dia menyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari, 10/486)

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang si saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.” (Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)

2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah:74)

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan refleksi hafal karena kebiasaan saja. Tidak berkonsentrasi sama sekali. Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits nomor 3479)

4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu. Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis. Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada. Menunda-nunda pergi shalat Jum’at dan lebih suka barisan shalat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)

Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”

Jadi, hati-hatilah jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka memperkarakan hal-hal kecil lagi remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak bergembira ayat-ayat yang berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.

Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal:2)

7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.

Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia membencinya –dan kadang beliau mengucapkan: mengingkarinya–, maka dia seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya.” (Abu Daud, hadits nomor 4345).

Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits nomor 903 dan Muslim, hadits nomor 70)

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget!

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)

Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji, “Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya.” (Bukhari, hadits nomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321)

Hati-hatilah. Ingat pesan Rasulullah ini, “Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya yang terakhir.” (Bukhari, nomor 6729)

“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).

Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)

“Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?” tanya Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong.” (Bukhari, hadits 4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (Shahihul Jami’, 2678)

11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat, Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu perbuat.” (Ash-Shaff:2-3)

Apakah Anda lupa dengan definisi iman? Iman itu adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, harus konsisten.

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul dari Anda dalam beberapa hal.

Ingatlah! Kata Rasulullah saw, “Tidak ada iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harga, ia menghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor 1352)

Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., “Orang Islam yang manakah yang paling baik?” Rasulullah saw. menjawab, “Orang yang muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya.” (Bukhari, hadits nomor 9 dan Muslim, hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal yang syubhat dan dimakruhkan agama. Hati-hatilah! Sebab, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang berada dalam syubhat, berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di dalamnya.” (Muslim, hadits nomor 1599)

Iman Anda pasti dalam keadaan lemah, jika Anda mengatakan, “Gak apa. Ini kan cuma dosa kecil. Gak seperti dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!” Jika sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil. Ini pesan Rasulullah saw., “Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air di embermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya.” (Silsilah Shahihah, nomor 1352)

Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan dari jalan orang-orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga.” (Bukhari, hadits nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi keselamatan mereka pun tidak mau. Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, “Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala.” (Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. “Tidak selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza wa Jalla atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang dilakukan salah seorang di antara keduanya,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari, hadits nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini. Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para ulama. Padahal, Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah.” (Ash-Shaff:14)

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar. Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji.” (Al-Ankabut:2)

Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil. “Alangkah menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya; dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan baginya.” (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal, perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. “Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan.” (Shahihul Jami’, nomor 5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, “Dunia itu penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang kafir.” (Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya. Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam ucapan Anda.

Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.” (Al-Israa’:53)

Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman. “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.’” (Al-Qashash:55)

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (Bukhari dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan sedikit harta untuk menyambung hidup.

Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31). Bahkan, Allah swt. menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan. Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (Al-Isra’:26)

Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).

Jadikan kekurangan Sebagai Motivasi Meraih Kesempurnaan

Allah Berfirman :”Janganlah kalian anggap bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan hal itu adalah baik untuk kalian.” (QS:24:1).

Banyak sekali orang jenius yang tidak puas dengan jalan hidup yang dilaluinya, karena mereka selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, banyak di antara para ulama, seperti ‘Atha’, Sa’id bin Jubair, Qatadah, Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Hanifah, hidup dengan perasaan tenang.

Banyak cendikiawan dunia dan orang yang luas ilmu agamanya meskipun mereka buta, seperti Ibnu ‘Abbas, Qatadah, Ibnu Ummi maktum, A’masy, dan Yazid bin Harun. Demikian juga banyak ulama kontemporer, seperti Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy-Syaikh, Syaikh Abdullah bin Humaid, Syaikh ‘Abdul’ Aziz bin Baz. Saya juga telah membaca biografi para cendikiawan, para ilmuan, dan tokoh-tokoh jenius Arab yang memiliki cacat. Ada diantara mereka yang buta dan bisu, bahkan ada juga yang pincang dan lumpuh, namun semua kekurangan itu tidak melemahkan motivasi mereka . Dengan ilmu dan penemuan ilmiahnya, mereka mampu mengukir sejarah dan memberikan konstribusi posotif bagi kehidupan manusia.

“Dan Dia menjadikan cahaya bagi kalian yang dengannya kalian dapat berjalan.” (QS:57:28).

Gelar atau strata akademis yang tinggi bukanlah segala-galanya dalam hidup ini. Anda tidak perlu bersedih, risau, dan merasa tidak memiliki kemampuan gara-gara anda tidak bisa meraih ijazah sarjana strata satu (S1), Magister (S2), atau gelar Doktor (S3), karena semuanya bukanlah segala-galanya dalam hidup ini. Anda tetap dapat berpartisipasi dan memberikan banyak konstribusi positif bagi masyarakat walaupun anda bukan seorang yang punya gelar akademis dari perguruan tinggi.

Berapa banyak tokoh dunia terkemuka dan ternama yang tidak menyandang gelar akademis apapun, namun mereka mampu menjalani hidupnya penuh motivasi dan optimisme yang tinggi.

Zaman sekarang ini juga banyak saya temukan tokoh yang berpengaruh dalam bidang ilmu agama, dakwah, pendidikan, pemikiran, dan sastra. Mereka semua tidak punya ijazah dan gelar, seperti Syaikh bin Baz, Malik bin nabi, Al-Aqqad, di negara kita ada Buya Hamka yang terkenal dengan tulisan2nya padahal dia tidak mencapai hal tersebut melalui jenjang akademik dan lain-lain.

Qana’ah (puas atas apa yang dimiliki) merupakan harta yang besar. Dalam hadist shahih Rasulullah :”Ridhalah atas bagian yang telah diberikan Allah kepadamu, maka engkau akan menjadi orang terkaya.”

Secara hakikat kaya bukan diukur dengan banyaknya materi, bukan pula dengan banyaknya uang atau jabatan, namun diukur dengan ketenangan dan keridhaan jiwa atas bagian yang telah diberikan Allah.

Dalam hadist Rasulullah :”Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertaqwa, kaya dan tekun dalam beribadah, serta sembunyi-sembunyi dalam memberikan shadaqahnya.”

Berikut ini saya ingin menyuguhkan sebuah resep yang dapat mengobati Anda dari penyakit Galau, gundah gulana dan perasaan sedih mendalam yang selalu anda derita. Resep tersebut saya dapatkan dari ulama dan para tokoh islam. Resep itu adalah :

- Sembahlah sang Pencipta

- Terimalah dengan puas Rizki yang anda dapatkan akan tetapi jangan berhenti berusaha untuk menjadi
lebih baik
- Pasrahlah terhadap semua Qadha’ Allah kepadamu

- Zuhudlah terhadap dunia

- Pendekkan angan-angan (berangan-angan sesuai dengan kemapuan yang kita milki).
Meskipun begitu tidak ada keinginan yang mustahil jika kita berusaha dan Allah meridhainya.

Saya kagum terhadap seorang ahli jiwa (psikolog) ternama Amerika Serikat bernama William James. Dia Adalah bapak pakar ilmu jiwa Amerika. Ia berkata “ Sungguh kita manusia selalu memikirkan apa yang tidak kita miliki, dan tidak berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah kita miliki. Kita melihat penderitaan hanya dari sisi negatifnya saja tanpa mau melihat sisi positifnya dan selalu merasa rugi terhadap kekurangan yang kita miliki, namun kita tidak pernah merasa beruntung atas segala kelebihan yang kita miliki.

Dengan demikian maka segala kekurangan yang ada hendaklah menjadi motivasi bagi kita untuk terus berusaha dan maju untuk menjadi lebih baik lagi.

Don't crack under pressure

Anda tidak bisa memilih bagaimana atau kapan Anda akan mati. Anda hanya dapat memilih cara menjalani hidup. Sekarang.”-- Joan Baez, penyanyi dan penulis laguANDA tentu sudah sering menonton televisi. Apakah Anda termasuk melihat iklannya pula? Coba Anda perhatikan salah satu iklan minuman ringan terkemuka dari negeri Paman Sam. Tema dari iklan minuman tersebut umumnya mengenai optimisme. Bahkan menjelang pergantian tahun, di bulan Desember, mereka memperkenalkan jingle baru, yang intinya mengajak untuk senantiasa menjalani hidup dengan penuh optimisme dan memperbaharui semangat setiap hari. Menjalani kehidupan seharusnya seperti itu pula. Tak perlu berputus asa bila menghadapi kesulitan. Jika kita mampu menjalani kehidupan dengan bersemangat, maka beban seberat apapun akan terasa ringan. Bila kita selalu optimis dan tak pernah kehilangan asa, percayalah, kita akan selalu menemukan jalan keluar dari suatu masalah. Tak percaya? Mari kita simak kisah berikut.Anda mengenal nama Hee Ah Lee? Ah Lee dilahirkan dari seorang ibu bernama Woo Kap Sun pada 9 Juli 1985 di Korea Selatan. Sama halnya dengan seorang ibu lainnya dibelahan dunia manapun, Kap Sun mencintai anak perempuannya dengan sepenuh hati, walau sejak dalam kandungan ia mengetahui bila anaknya akan lahir dalam keadaan cacat. Ah Lee diketahui menderita down syndrome. Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan ini berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak. Ah Lee juga terlahir dengan kaki hanya sebatas lutut. Penderitaan awal Ah Lee bukan hanya itu saja, selain mengalami down syndrome dan memiliki kaki yang mungil, Ah Lee juga hanya memiliki empat jari. Dua dikanan dan dua dikiri. Kelainan ini dikenal dengan lobster claw syndrome, keadaan dimana jarinya berbentuk seperti capit udang, tanpa telapak tangan. Ketika dilahirkan, banyak yang menyarankan agar Ah Lee dikirim ke panti asuhan. Tetapi Kap Sun dengan tegas menolaknya. Kap Sun justeru menerimanya hal itu sebagai anugerah. Ia kemudian merawat dan mendidik anaknya dalam dunia nyata. Untuk melatih kekuatan otot jarinya, Ah Lee diajarkan untuk bermain piano saat berusia 7 tahun. Tentu sangat sulit untuk mengajarkan bermain piano dengan ’nada-nada yang harus dihitung’ bagi anak dengan kondisi mental terbelakang, ditambah dengan keterbatasan fisik. Sulit, bukan berarti tidak bisa. Ah Lee bahkan sempat mogok bermain piano setelah mengetahui ayahnya sakit keras ditambah ibundanya yang terkena kanker payudara. Akan tetapi sang ibunda, Kap Sun terus memompakan semangat kepada anaknya. Sang ibunda berusaha mengembalikan rasa percaya diri Ah Lee. Kap Sun terus membimbing Ah Lee agar dapat tumbuh mandiri, dan tetap penuh percaya diri dalam menghadapi hidup. Untuk bisa memainkan karya Chopin Fantasie Impromptu, Ah Lee dengan tekun berlatih lima hingga sepuluh jam sehari selama lima tahun. Hasilnya sungguh luar biasa. Pada 1992, Ah Lee memenangkan Penghargaan Pertama dalam the Korean National Student Music Contest. Dan sejak saat itu, berbagai penghargaan atas keterampilan bermain piano telah diraih Ah Lee. Ah Lee pun telah merasakan bagaimana rasanya berkeliling dunia, termasuk bermain bersama para artis terkenal. Pada 2007, Ah Lee melakukan konser piano tunggal di Balai Kartini, Jakarta. Konsernya ini merupakan bagian dari program tur Hee Ah Lee ke beberapa negara di Asia Tenggara termasuk dalam penampilannya di Indonesia.Mari kita beralih ke belahan dunia lain. Anda mengenal nama Nick Vujicic? Vujicic lahir di kota Melbourne, tanggal 4 Desember 1982. Seorang ibu manapun ketika melihat bayinya yang baru lahir, tentu mencoba untuk segera memeluknya, tetapi itu tidak dilakukan oleh sang Ibunda Vujicic. Saat Vujicic dilahirkan, ia tidak mempunyai kaki dan tangan. Ketika ibunya melihat Vujicic lahir tidak dalam keadaan normal, ia memerintahkan para perawat untuk membawa Vujicic keluar dari kamar. Dokter, perawat, dan keluarga tertegun melihat pemandangan menyedihkan ini. Para dokter tak dapat menerangkan secara medis bagaimana Vujicic dilahirkan dalam keadaan seperti itu. Ibu Vujicic adalah seorang perawat. Ia menjelaskan bahwa selama kehamilannya, ia merawat dengan baik bayinya. Ia selalu menjaga kesehatan dan memakan asupan makanan bergizi. Diperlukan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, bagi keluarga Vujicic untuk menerima hal ini sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi. Tahun-tahun awal dilewati Vujicic dengan penuh rintangan dan hambatan. Hingga pada akhirnya, Vujicic bersekolah di sekolah umum. Pada awalnya Vujicic mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan di sekolah umum. Vujicic memang mampu mengikuti pendidikan umum, karena hanya fisiknya saja yang terganggu, sedangkan otak dan pikirannya berjalan dengan baik. Tetapi lingkungan sekolah berkata lain, Vujicic harus menerima kenyataan pahit. Ia mendapat perlakuan yang membuatnya menderita, dimana Vujicic dikucilkan oleh teman-teman kelasnya. Vujicic jelas merasa amat tertekan. Pada umur 8 tahun, Vujicic sempat memikirkan untuk bunuh diri. Lambat laun, Vujicic menyadari kekurangannya, ia terus berdoa agar hidupnya lebih baik dengan apa yang ia miliki. Vujicic mencoba untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan olehNya. Hingga akhirnya Vujicic berhasil menyelesaikan pendidikannya, bahkan mendapatkan dua gelar, dalam bidang Akuntan dan Keuangan Terpadu. Itu terjadi ketika Vujicic berusia 17 tahun. Vujicic kemudian memulai kariernya dengan menjadi pembicara motivasi yang fokus pada kehidupan remaja masa kini. Ia pun menjadi pembicara dalam sektor perusahaan yang bertujuan menjadi pembicara inspirasi tingkat internasional. Saat ini Vujicic telah berkeliling dunia untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi setiap orang. Baik bagi penyandang cacat, maupun manusia normal lainnya.Vujicic dan Ah Lee, hanyalah seorang pria dan wanita dengan keterbatasan fisik. Namun dengan segala keterbatasannya, tidak menjadikan Vujicic dan Ah Lee putus asa dalam menghadapi jalannya kehidupan. Vujicic dan Ah Lee bahkan mampu memperlihatkan kepada dunia apa yang telah mereka lakukan, sekaligus memberikan inspirasi bagi siapapun untuk tidak pernah menyerah dan putus asa dalam menghadapi kehidupan. Seperti sebuah slogan jam tangan terkemuka yang diperkenalkan tahun 1991, 'Don’t crack under pressure', yang menggambarkan bahwa keberhasilan seorang atlet dalam bertanding ditentukan oleh kekuatan mentalnya, bukan fisiknya.
Begitu pula dalam menjalani hidup ini.
Don't crack under pressure.
Betul. Jangan mudah menyerah!
(250110)*)
Sonny Wibisono, penulis buku 'Message of Monday', PT Elex Media Komputindo, 2000

Penyesalan selalu datang paling akhir

Alkisah ada seorang kontraktor yang bekerja pada sebuah perusahaan property ternama di Jakarta. Di usianya yang ke lima puluh tahun, telah terpikirkan olehnya untuk mengakhiri kariernya sebagai seorang kontraktor dan kembali kepada keluarga yang telah cukup lama ia tinggalkan. Materi yang selama ini ia cari sudah ia dapatkan. Harta dan kekayaan bukan lagi menjadi tujuannya, namun ia ingin mencari hakekat sebenarnya dari kehidupan ini. Dan tentunya mempersiapkan diri untuk kehidupan yang hakiki yaitu akherat kelak. Oleh karenanya pada pagi hari itu, sang kontraktor menghadap sang direktur dan mengajukan surat pengunduran dirinya.

Pada dasarnya sang direktur keberatan atas permohonan pengunduran diri bapak tersebut. Bagaimana tidak, selama ini bapak tersebut telah menjadi asset utama perusahaan. Keterampilannya tak perlu diragukan lagi. Perusahaan mencapai masa keemasan di masanya.

Setiap proyek yang ia tangani selalu berhasil. Beliau terkenal dengan kejujuran dan keprofesionalannya. Oleh karenanya, ketika sang kontraktor tadi mengajukan surat pengunduran diri, sang direktur mengajukan satu persyaratan. Yaitu untuk dibuatkan satu rumah lagi, rumah yang merupakan karya terbaik beliau sepanjang menjadi kontraktor dalam tempo satu tahun. Ketika mendengar syarat tadi, sang kontraktor sangat berkeberatan. Beliau ingin segera mengundurkan diri. Namun ternyata masih harus menjalankan tugas terakhir. Dengan sangat terpaksa, sang kontraktor menerima syarat yang diajukan sang direktur.

Ternyata hanya dalam tempo delapan bulan sang kontraktor mampu menyelesaikan tugasnya. Namun ternyata karyanya kali ini bukanlah karya terbaik, melainkan karya terburuk sepanjang kariernya. Bagaimana tidak, dengan perasaan terpaksa ia membangun rumah tersebut. Oleh karenanya kualitas bangunannya pun asal-asalan. Selesai membangun rumah tersebut beliau menghadap sang direktur.

“Ini kunci rumah baru yang menjadi syarat pengunduran diri saya,” kata sang kontraktor.

“Oh, tidak bapak. Sebenarnya rumah tersebut bukanlah untuk perusahaan. Melainkan itu merupakan hadiah untuk bapak atas pengabdian luar biasa bapak selama ini. Ambillah rumah tersebut.” jawab sang direktur.

Mendengar jawaban sang direktur, bapak tadi langsung lemas. Bagaimana tidak ternyata rumah yang ia bangun bukanlah untuk perusahaan, melainkan untuk dirinya. Mengapa ia tidak membangun rumah terbaik kalau ternyata itu untuk dirinya sendiri. Malahan rumah tersebut adalah rumah terburuk yang pernah ia bangun. Akhirnya bapak tadi menyesal atas apa yang ia lakukan. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur.

Na’udzubillah. Semoga kita tidak bernasib sama seperti bapak tadi. Apalagi di bulan Ramadhan kali ini. Inilah kesempatan kita untuk melakukan segala amalan terbaik di bulan penuh rahmat ini. Bahkan kita harus menjadikan Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terbaik sepanjang hidup kita. Mengapa kita harus melakukannya?

Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena kita tidak pernah tahu apakah kita masih punya kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Bisa jadi ini merupakan Ramadhan terakhir kita. Oleh karenanya kita harus menjadikannya sebagai Ramadhan terbaik. Hal ini perlu kita lakukan agar kita tidak bernasib sama dengan sang kontraktor tadi. Akhir yang menyedihkan karena di akhir kariernya sebagai kontraktor, ia malah menghasilkan karya terburuk bukan sebaliknya. Apalagi kita yang tidak pernah tahu masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun depan.

Sungguh sangat ruginya jikalau ini merupakan Ramadhan terakhir kita, namun ternyata kita malah melakukan amalan terburuk atau menjadikan Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terburuk dalam hidup kita. Oleh karenanya saat ini mulai harus kita azamkan dalam diri kita untuk melakukan segala aktivitas sebagai aktivitas terbaik dalam Ramadhan kali ini. Sholat-sholat kita merupakan sholat terbaik yang pernah kita lakukan. Tilawah Qur’an kita merupakan tilawah terbaik. Shodaqoh kita merupakan shodaqoh terbaik. Dakwah kita merupakan dakwah terbaik. Apapun itu yang kita lakukan adalah yang terbaik. Siapa tahu ini merupakan Ramadhan terakhir kita. Waallohu’alam bish showab.

Penulis : Adi Suharyanto, Korps Mahasiswa Pemerintahan FISIPOL UGM

Kritik Buku "Jilbab Pakaian Wanita Muslimah", Karya Prof. Dr. Quraish Shihab

Posted by [sirevopingi on Nov 27, '09 7:19 AM for everyone
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang memberikan karunia dan nikmat-Nya kepada semua makhluk-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga, dan para sahabat serta seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Suatu hari, tepatnya pada Selasa tanggal 28 Maret 2006, saat masih tinggal di Kairo, Mesir, penulis didatangi oleh pengurus Fordian (Forum Studi Al Qur’an) Kairo, untuk membedah dan mengkaji karya terbaru Prof. Dr. Quraish Shihab tentang jilbab, yang berjudul Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer. Waktu itu, penulis teringat beberapa kasus yang terjadi baik di Indonesia maupun di Kairo, ketika Quraish Shihab menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Kairo. Kasus–kasus tersebut mencuat di masyarakat karena seorang tokoh sekaliber Quraish yang dipandang banyak kalangan merupakan ulama besar dan alumnus Universitas Al Azhar Kairo, ternyata mengeluarkan pernyataan tentang hukum memakai jilbab yang bertentangan dengan apa yang selama ini diyakini oleh masyarakat muslim Indonesia, bahkan oleh masyarakat muslim dunia pada umumnya.

Maka, teringat kasus-kasus tersebut, penulis menjadi penasaran dan tertarik untuk menerima tawaran dari pengurus Fordian untuk membedah buku Quraish Shihab tentang jilbab. Karena saat itu, penulis cukup sibuk dalam beberapa urusan, termasuk mengejar penyelesaian penulisan Disertasi Doktor di Universitas Al Azhar, sehingga tidak sempat menulis satu makalah yang komprehensif. Hal itu penulis sampaikan juga kepada para peserta diskusi yang ternyata cukup membludak, sehingga ruangan Wisma Nusantara KBRI Kairo tidak mampu menampung semua mahasiswa yang hadir untuk menyaksikan diskusi bedah buku jilbab karya Quraish Shihab tersebut.

Dalam diskusi tersebut, para pembahas sepakat bahwa buku Quraish Shihab tersebut masih menyisakan banyak masalah dan sejumlah kekurangan, baik dilihat dari isinya yang cenderung lebih banyak menukil pendapat kalangan yang tidak mewajibkan, begitu juga referensi kitab-kitab turatsnya yang sangat sedikit dan kurang akurat, serta kesimpulan akhirnya yang masih mengambang dan tidak jelas. Maka, sangat wajar jika banyak kalangan baik di tingkat elit maupun masyarakat awam memahami bahwa Quraish Shihab tidak mewajibkan jilbab. Selain tidak ada ketegasan dalam memutuskan hukum, dia juga cenderung banyak memberikan ruang bagi kalangan yang tidak mewajibkan jilbab, sebagaimana disebut di atas.

Dalam bukunya, Quraish memang tidak mau dituduh bahwa dia tidak mewajibkan pemakaian jilbab. Kata Quraish, dia hanya membentangkan aneka pendapat, baik pandangan ulama–ulama terdahulu maupun cendekiawan kontemporer. Akan tetapi faktor-faktor yang disebutkan di atas membuat banyak kalangan berkesimpulan lain.

Taruhlah kita terima pengakuannya bahwa dia hanya membentangkan aneka macam pendapat saja, tetapi itu pun masih banyak meninggalkan masalah di kalangan umat Islam Indonesia. Sebagai orang yang pernah menduduki beberapa jabatan penting di Indonesia dan luasnya pengetahuan yang dimilikinya, Quraish Shihab dianggap banyak kalangan memiliki otoritas tinggi, dan tidak pernah salah dalam berpendapat dalam menyoal agama, sehingga muncul anggapan pada sebagian orang bahwa apa yang dikatakan oleh Quraish Shihab pasti benar. Padahal, jika pendapatnya dikaji secara lebih ilmiah, tidak selalu seperti itu. Sejumlah dalil dan logika yang dipakai oleh Quraish Shihab dalam buku ini adalah pendapat yang nyleneh dan tidak dipakai di kalangan para ulama.

Meskipun demikian, kalangan awam tidak memahami hal itu. Karena yang berpendapat adalah seorang Quraish Shihab, maka langsung ditelan begitu saja, dianggap benar. Penulis mendengar cerita dari seorang Ustad bahwa seorang jamaahnya secara terus terang menyatakan, dia lepas jilbab setelah mendengar pendapat Quraish Shihab. Maka, sangat tepat apa yang ditulis oleh salah satu penyair :

“Setiap barang yang jatuh di suatu desa… ada saja yang mengambilnya dan setiap barang yang tidak laku, bisa saja pada suatu ketika akan laris“

Dari situ, sebagian kalangan yang peduli dalam dakwah Islam merasa gerah dan aneh, melihat kenyataan bahwa buku-buku Quraish Shihab yang sebagian mengandung beberapa kesalahan fatal, sampai sekarang tidak ada satu ulama pun yang mengingatkan dan meluruskannya, terutama lewat tulisan. Masalah ini tentu menjadi kewajiban para ulama untuk meluruskan. Para ulama tidak boleh berdiam diri terhadap suatu kekeliruan, apalagi jika itu dilakukan oleh seorang yang berilmu tinggi.

Ketika penulis tiba di Indonesia pada tanggal 13 Pebruari 2008 M, dan berada di Jakarta beberapa saat, sejumlah tokoh meminta penulis untuk meluruskan beberapa kesalahan yang ditulis Quraish Shihab dalam bukunya: Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah. Walaupun masih diliputi berbagai kesibukan pribadi, penulis merasa terpanggil untuk mengabulkan permintaan tersebut, walaupun tidak menjanjikannya dalam waktu dekat, dengan niat mudah-mudahan amal yang sedikit ini, bisa bermanfaat dan mampu menjelaskan walau secara sekilas tentang beberapa kekeliruan pemikiran Quraish Shihab dalam soal jilbab ini.

Perlu dijelaskan, bahwa tulisan ini bukan bertujuan untuk membuka aib dan mencari-cari kesalahan orang lain, akan tetapi sekedar menjelaskan kepada umat bahwa memakai jilbab itu hukumnya wajib, sekaligus ingin menepis anggapan sebagian kalangan bahwa bahwa Quraish Shihab adalah sosok ulama yang tidak pernah salah. Namun demikian, penulis berusaha menghidangkan tulisan ini dengan kata-kata yang sopan, santun serta penuh etika, karena walau bagaimanapun juga Qurash Shihab adalah seorang yang berpengetahuan luas, yang perlu dihormati. Justru kritik terhadapnya sangat diperlukan, sebab membiarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya adalah sama dengan menjerumuskan dirinya dan juga umat Islam secara keseluruhan. Justru tanda persaudaraan yang baik adalah mengingatkannya jika tergelincir dalam kesalahan.

Karena buku itu sudah tersebar luas, di dalam dan luar negeri, maka menjadi kewajiban umat Islam pula untuk menulis jawaban berupa tulisan yang serupa, agar bisa dinikmati oleh umat Islam seluas mungkin.

Mudah-mudahan tulisan ini adalah salah satu usaha untuk membudayakan tradisi ilmiah di tengah masyarakat Muslim. Sesuai dengan saran sejumlah pihak, agar buku ini ditulis seringkas mungkin dan dapat terjangkau seluas mungkin, maka di waktu mendatang, penulis berencana akan mengambangkan buku kecil ini menjadi sebuah buku yang lebih komprehensif tentang jilbab.

Jakarta , 5 Ramadhan 1429 H/5 September 2008 M

Penulis
Dr. Ahmad Zain An Najah, MA

Dasar Islam Adalah Penolakan

Dalam berbagai persoalan kita sering dihadapkan pada bagaimana suatu masalah bisa disikapi. Itupun belum menyelesaikan masalah yang sebenarnya, karena sesungguhnya masalah itu tidak akan pernah habis keberadaannya. Konsep dasar berislam bila kita mampu mengamati, maka penolakanlah yang jadi dasar seseorang berislam. Nahi mungkar dulu, baru kemudian amar ma’ruf. Terbalik? Mari kita cermati.Dalam sebuah nilai tanggung jawab yang bernama Syahadat, sangat kental menyatakan bahwa Say No to every God but Allah, katakan tidak atau tolak segala macam konsep ke-Tuhan-an, kecuali kemuliaan Allah. Nihilkan dulu kebathilan, baru kemudian gantikan dengan konsep yang benar. Hilangkan Mudharat dulu, baru ambil manfaatnya, bahkan dalam kaidah ushul fiqh, kita harus menghindarkan yang membahayakan, baru kemudian membuat sesuatu yang baik.Dalam ritual ibadah shalat, kita diwajibkan berwudhu untuk menghilangkan ke-tidak baik-an yakni najis, kotoran yang harus dihilangkan terlebih dahulu, baru kemudian berbuat kebaikan (shalat itu sendiri). Kebaikan akan tertolak bila masih terdapat kotoran didalamnya. Afwan, agak belok dari topik, tapi ada pertanyaan: Bagaimana dengan tayammum? Bukannya malah mengotori? Bagaimana mau membersihkan kalau bahan pembersihnya justru kotor? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ikhwan kita di ITB, dua perca yang diberi liur anjing (najis) kemudian diperlakukan berbeda, yang satu dicuci dengan sabun ber-desinfectant (anti kuman) yang kedua dicuci dengan cara Islam yaitu dengan air, tanah, dan bilas kembali dengan air. Walhasil dalam perbesaran mikroskop, pada perca yang dicuci dengan desinfectant masih terdapat kuman, sedang pada perca kedua setelah dicuci dengan air & tanah (baca:Islami), ternyata bersih dari kuman. Subhanallah! Maka hadits yang berkait dengan tanah bersih sebagai pembersih, sangatlah nyata khasiatnya.Penolakan juga terdapat dalam keseharian yang bernama toleransi beragama, kebanyakan dari kita yang belum faham, langsung diawali dan berhenti hanya pada lakum diinukum waliyadiin (untukmulah agamamu, untukkulah agamaku) saja, tapi idealnya harus terlebih dahulu diawali dengan penolakan yang harus kita sampaikan kepada para kafir itu, La a’budumaa ta’buduun ... al ayah (tak kan kusembah apa yang kau sembah, dst) tolak dulu yang tidak benar, baru kemudian masuk kepada tataran toleransi, itulah konsep yang lebih mujmal, lebih utuh.Sedangkan esensi lain yang bisa kita dapati dari ajaran Islam adalah Solutif, setelah menolak sesuatu yang buruk, kemudian memberikan solusi terbaik yakni kebaikan. Kita sebagai pemeluknya harus mampu menyatakan No Way Jose (baca: ga usah ye) pada kemungkaran, kebathilan, atau keburukan, baru kemudian kita berikan kebaikan sebagai alternatif pengganti yang terbaik. Pendeknya Muslim harus tampil solutif, nah untuk bisa solutif kita butuh banyak Ilmu, dan Ilmu hanya bisa didapat dari belajar, kalau mau belajar keislaman harus intent (bersungguh-sungguh), tak bisa sambil lalu dan main-main. Sudahlah ngaji di rumah jarang, kalau ada undangan pengajian di Masjid juga ga pernah hadir, lha gimana mau solutif. It’s on your hand, pal! Being a real moslem or just being a loser! (semuanya ditanganmu Sahabatku, mau kaffah atau cuma jadi pecundang)
Wallahu ‘alam bish showab

Dikutip dari sebuah sumber

Pesan dari Einstein

Pesan dari Einstein Oleh: Sonny Wibisono *
“There are two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle, the other is as though everything is a miracle.”-- Albert Einstein, fisikawan
MENJENGUK teman tidaklah cukup hanya dengan membawa sekeranjang buah jeruk, tetapi juga keluasan hati untuk mendengarkan curahan hatinya. Sepekan lalu, saya menjenguk seorang teman lama. Dia terbaring di tempat tidur. Agak aneh bin terkejut juga. Padahal diantara teman-teman saya yang lain, dia paling giat berolahraga. Nge-gym, yang saat ini menjadi bagian gaya hidup kaum urban, menjadi makanan sehari-harinya. Namun apakah sebabnya tubuh gagahnya kini menjadi lunglai?Manusia berbeda dengan mobil tentu saja. Biarpun tubuh masih fit, tapi kalau hati sedang gundah-gulana, semua bisa berantakan. Nah, ternyata penyakit itu yang kini menerpa dia. Ia merasa kesal luar biasa hanya karena teman setimnya di kantornya dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan ia tidak. Promosi yang berarti, pangkat naik, gajipun meningkat drastis.Padahal menurutnya, dia dan temannya itu sama-sama melakukan pekerjaan dengan baik. Maklum, mereka berada dalam satu tim. Bekerja bersama, jatuh bangun bersama. Tapi apa mau dikata, ia tidak mendapatkan promosi. Ia merasa tertekan, dan memikirkan hal ini selama berhari-hari. Itu yang menyebabkan kenapa ia harus istrirahat.Bukan lantaran sok tahu. Namun saya mencoba untuk mengingatkan sesuatu padanya. Dengan setengah tak enak hati, saya bertanya padanya: apakah bila ia memikirkan hal tersebut akan dapat mengubah hasilnya? Ia bakal promosi misalnya? Dia diam seribu bahasa. Namun ekpresi wajahnya seakan ingin mengatakan: Tidaakkkk!Hal ini sebenarnya tak beda jauh ketika saya menghadiri acara dialog politik beberapa bulan yang lalu. Seorang peserta bertanya kepada seorang tokoh yang menjadi narasumber, bagaimana ditengah gempuran lawan-lawan politiknya ia tetap tenang dan terlihat menikmati hidupnya. Pertanyaannya sederhana, bagaimana ia mengatasi hal itu?Ia berkata bahwa ia tak memiliki resep khusus. Ia hanya mengatakan bahwa ia teringat akan ucapan fisikawan terkenal Albert Einstein, “There are two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle, the other is as though everything is a miracle.” Dengan kata lain, ia ingin mengatakan bahwa ada dua cara untuk menikmati hidup ini, yang pertama, anggap saja suatu peristiwa bukan sebagai suatu keajaiban, dan kedua, anggaplah peristiwa tersebut sebagai suatu keajaiban. Atau secara kasar, untuk hal yang pertama dapat dikatakan, anggaplah peristiwa itu tak pernah ada.Dalam hidup sehari-hari, kita sering disuguhi masalah-masalah sepele, tetapi justeru karena saking sepelenya, malah menguras energi kita. Waktu, tenaga, dan pikiran habis terbuang percuma untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu tersebut. Rupanya di situlah letak keberhasilan Einstein sebagai tokoh besar di planet ini.Dia bukan sekadar ahli fisika. Dia justeru mengajarkan bagaimana kita menghargai hidup ini. Bahwa anggap saja kejadian yang tidak penting itu tidak pernah ada. Membuang energi untuk hal-hal yang tidak perlu, sungguh mubazir dan melelahkan. Istilahnya: gak penting banget! Malah bikin jadi penyakit. Waktu yang kita punya, alangkah lebih bermakna bila diisi dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan positif, ketimbang memikirkan sesuatu yang kita tahu bakal tak ada gunanya. Is that right, brother?
*) Sonny Wibisono, penulis buku 'Message of Monday', PT Elex MediaKomputindo, 2009

Antara ayam dan manusia

"Try not to become a man of success but rather to become a man of value."-- Albert Einstein, fisikawanAPA perbedaan ayam dengan manusia? Itulah pertanyaan yang dilontarkan seorang tokoh di negeri ini dalam sebuah acara diskusi. Terkesan main-main memang. Tak heran bila mereka yang hadir di sana punya banyak reaksi.Ada yang tertawa geli, karena pertanyaan lucu itu. Mungkin mereka tidak percaya ketika pertanyaan itu dilontarkan seorang tokoh. Ada yang diam, mungkin sedang berpikir maksud dibalik pertanyaan tersebut. Di bagian lain, ada juga yang tiba-tiba memegangi perutnya. Bisa jadi dia teringat pada ayam goreng yang baru saja disantapnya.Ternyata pertanyaan ini lebih dari sekedar serius. Kata bapak itu, setiap harinya ayam melakukan rutinitas yang tak pernah berbeda, selalu sama. Bangun pagi, berkokok, notol-notol mencari makan, buang air, melakukan hubungan seks, walau untuk urusan yang satu ini tak melulu tiap hari, lalu tidur dan bangun pagi lagi. Begitu seterusnya.Kalaulah ada sedikit variasi: mereka berkelahi ketika saat lawan jenisnya diganggu. Tapi bila keadaannya normal, apalagi bila ayam itu dipelihara di rumah, mereka hidup dalam damai.Bagaimana dengan manusia? Andai mereka melakukan hal yang juga rutin, bangun pagi, bekerja, pulang, buang air, melakukan hubungan seks, walau lagi-lagi tak harus tiap hari, lalu tidur dan bangun lagi keesokan harinya, dan seterusnya begitu, mohon maaf kata sang bapak itu, lantas apa bedanya dengan ayam.Albert Einstein, fisikawan ternama pernah berkata, “Try not to become a man of success but rather to become a man of value." Di sini, Einstein lebih menekankan kepada nilai yang dimiliki seseorang, bukan semata kesuksesannya. Nilai dari seseorang manusia terlihat dari seberapa besar manfaat yang dia lakukan untuk orang lain. Manusia semakin bernilai saat banyak memberikan manfaat bagi orang lain.Tak sulit untuk membuat kita semakin bernilai. Bukan dengan mobil yang mengkilap. Bukan juga dengan pakaian yang licin dan bermerek. Apalagi ditentukan dengan pergaulan yang penuh dengan ingar-bingar.Lihatlah sekeliling kita. Mang Ipin misalnya. Seorang tukang sampah di sebuah kompleks perumahan daerah Duren Sawit. Bayangkan, bila tidak ada satu pun tukang sampah, seperti Mang Ipin, di suatu kompleks perumahan. Apa yang akan terjadi? Sampah akan menumpuk, bau busuk akan menyebar ke segala arah. Wabah penyakit siap mengerubungi. Penghuni menjadi tidak nyaman. Tak hanya itu, seorang tukang sampah pun mempunyai nilai bagi orang lain. Mang Ipin, sehari-harinya tak hanya melakukan rutinitas, mengambil sampah dari tempat pembuangan sampah para warga untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir. Kadang ia mengingatkan penghuni rumah, bila ternyata sang penghuni rumah kelupaan untuk membuang sampah. Bahkan, Mang Ipin pun sering bertanya pada si pemilik rumah, barangkali ada sampah yang belum terbuang.Seorang dokter pun dapat melakukan hal yang sama misalnya. Selain tugas mulianya membantu orang lain agar sembuh, ia pun dapat melakukan hal lebih, misalnya membantu pasien yang kurang mampu dengan menggratiskan biaya pengobatan atau memberikan obatnya secara cuma-cuma. Atau bisa juga memberikan penyuluhan di lingkungan warga sekitar mengenai kesehatan, kebersihan, atau pertolongan pertama apa yang harus dilakukan saat terkena penyakit tertentu. Suatu kegiatan yang sungguh-sungguh mulia. Intinya, pekerjaan yang mulia sejatinya pekerjaan yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.Suatu profesi sangat mungkin merupakan suatu pilihan hidup. Tetapi manusia seyogianya dituntut untuk dapat melakukan sesuatu lebih dari sekedar profesi yang digelutinya. Seorang manusia bisa jadi melakukan aktivitasnya secara rutin. Atau dapat dikatakan, monoton. Hal itu bukanlah suatu kesalahan. Karena sekali lagi, hal itu merupakan pilihan hidup. Monoton saja masih lebih baik ketimbang tidak merugikan bagi orang lain. Karena bila merugikan bagi orang lain, jelas, ia lebih hina dari seekor ayam sekalipun.Tapi manusia bukanlah ayam. Manusia mampu melakukan lebih dari sekedar rutinitas. Manusia mampu melakukan lebih dari itu. Ia dapat memperoleh nilai dari apa yang yang telah diperbuatnya. Semakin banyak yang diperbuat bagi orang lain, itu makin bagus. Tak peduli apapun profesi atau pekerjaan seseorang untuk dapat berbuat lebih dan memberikan nilai-nilai terbaik yang kita miliki. Jangan pernah merasa puas atas apa yang telah diperbuat. Karena seharusnya kita dapat lebih, dan lebih berbuat lagi. Untuk selalu terus berkembang, tumbuh, dan dinamis. Ya, karena manusia tidaklah sama dengan seekor ayam.*) Sonny Wibisono, penulis buku 'Message of Monday', PT Elex MediaKomputindo, 2009

By. Sonny Wibisono

Setulus Air Hujan

Assalamu’alaikum..wr.wb..
Apa kabar hari ini saudaraku...?
Lama nian kita tidak bersua...
Berbagi semangat dalam bingkai indah atas nama ukhuwah
Semoga kebahagian, kedamaian iman senantiasa menyemangati hari-hari kita..
Semoga juga beningnya islam senantiasa menjadi nuansa mata air kebahagiaan.Amin.

Saudaraku.....
Hari ini langit tiba-tiba mendung dalam hati berkata dan merasakan kemirisan.. namun nyatanya tidak demikian karena tidak berapa lama mendung tersingkir lalu berubah menjadi butiran-butiran bening yang jatuh dari pelupuk langit.

Hujan...
Demikian kita menamainya saudaraku..
Sedihkah hati..? ataukah bahagia...?
Namun lepas dari itu sejenak kita tengok tetesan air itu...
Sejenak itu pula kita renungkan tentang tetesan yang mengalir...
Apa yang kau pikirkan saudaraku....?

Petaka...
Nista... ataukah apa namanya...

Bukan itu saudaraku...tapi satu kata yang ingin aku sampaikan yaiyu ketulusan...
ya tulus...demikianlah air hujan ingin mengajarkan pada kita tentang arti tulus..
Sejenak kita lihat bahwa air hujan yang turun dari langit itu tidak pernah memilih tempat untuk menjatuhkan dirinya, memberikan berkah pada semesta alam. Mengguyur padang pasir yang tandus, menyuburkan hutan yang mengering untuk menjadikannya kembali lebat berkembang...engkau tau kenapa saudaraku...karena memang demikianlah sifatnya yang mengajarkan kita tentang ketulusan..

Maka jadikanlah hujan sebagai inspirasimu hari ini yang senantiasa memberi tanpa memilih siapa yang akan diberikan berkahnya...saya, anda, kita akan menginspirasi ketulusannya untuk memberi kebahagian dan kedamaian pada alam semesta. Amin.


Wallahu’alam bi shawab.

Wassalamu’alaikum.wr.wb.

Di kutip dari sebuah sumber

10 Ramalan Tentang Kiamat yang Ternyata Tidak Terbukti

Munculnya film “2012″ yang didasari ramalan kiamat dari kalender Maya membuat banyak orang membicarakan jaman akhir. Banyak yang menganggap ramalan itu sesat, namun ada juga yang sedikit percaya. Namun ternyata ramalan tentang kiamat yang kebanyakan berasal dari latar belakang keagamaan, sudah sering diungkapkan. Sepuluh di antaranya – yang kemudian terbukti meleset – adalah:

1. Ayam Peramal dari Leeds, 1806
Sejarah mencatat banyak tokoh yang menyatakan bahwa jaman akhir hampir tiba ditandai dengan kedatangan nabi. Tapi mungkin ‘nabi’ yang paling aneh adalah seekor ayam petelur dari kota Leeds, Inggris, 1806. Ayam ini awalnya disangka menghasilkan telur yang bertuliskan “Kristus akan datang”. Seiring menyebarnya kabar mujizat ini, banyak orang menjadi percaya bahwa kiamat hampir tiba – hingga seorang penduduk yang penasaran akhirnya mengawasi sang ayam ketika bertelur dan menyaksikan penipu yang menuliskan kalimat itu.

2. Kaum Millerite, 23 April 1843
Seorang petani di New England bernama William Miller, setelah beberapa tahun mempelajari Alkitab, menyimpulkan bahwa waktu yang dipilih Tuhan untuk menghancurkan dunia bisa disimpulkan dari penafsiran harafiah isi Alkitab. Ia menjelaskan ini pada siapa saja, bahwa dunia akan berakhir sekitar 21 Maret, 1843 dan 21 Maret, 1844. Ia berkotbah dan menerbitkan tulisan cukup banyak dan memimpin ribuan orang (yang disebut kaum Millerite) yang meyakini bahwa tanggal pasti kiamat adalah 23 April 1843. Banyak yang menjual atau menyumbangkan semua harta miliknya karena percaya semuanya tak dibutuhkan lagi; tapi ketika tanggal 23 April datang (tapi Yesus belum juga datang) maka grup itu pun dibubarkan – lalu sebagian dari mereka membentuk gerakan yang hingga kini dikenal sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist)

3. Armageddon/Kiamat kaum Mormon , 1891 atau sebelumnya
Joseph Smith, pendiri gereja Mormon, mengadakan rapat gerejanya pada Februari 1835 untuk memberitahu bahwa ia berbicara pada Tuhan. Selama pembicaraan itu, Smith mengakui bahwa Yesus akan kembali dalam 56 tahun ke depan, dan selanjutnya masa akhir jaman akan segera dimulai.

4. Komet Halley, 1910
Tahun 1881 seorang astronom, dari analisa spektral, menemukan bahwa ekor komet mengandung gas mematikan yang disebut cyanogen (dari asal kata sianida). Tadinya ini tak terlalu menarik hingga seseorang menyadari bahwa lintas bumi akan berpotongan dengan ekor komet Halley di tahun 1910. Apakah permukaan planet akan terselubung oleh gas beracun? Itulah spekulasi yang dicetak di halaman depan koran ‘The New York Times’ dan sejumlah koran lainnya, yang mengakibatkan menyebarnya panik di seluruh AS dan di negara lainnya. Akhirnya para ilmuwan dengan kepala dingin menjelaskan bahwa hal itu tak patut dikhawatirkan.

5. Pat Robertson, 1982
Mei 1980, televangelis dan pendiri Koalisi Kristen, Pat Robertson mengejutkan dan menakuti banyak orang ketika ia menyatakan dalam acara TV-nya, “700 Club”, pada pemirsa di seluruh dunia bahwa ia tahu kapan dunia akan berakhir (padahal dalam Alkitab sendiri di Matius 24:36 tentang kiamat dinyatakan “Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, bahkan malaikat-malaikat di sorga tidak tahu”). “Saya menjamin bahwa di tahun 1982 akan ada penghakiman dunia,” kata Robertson.

6. Heaven’s Gate, 1997
Ketika komet Hale-Bopp muncul tahun 1997, muncul isu bahwa pesawat alien tengah mengikuti komet itu – dan hal itu ditutupi oleh NASA dan komunitas astronomi. Walau dugaan itu dibantah oleh para astronom (dan bisa dibantah siapa saja yang memiliki teleskop yang bagus), tapi isu ini sempat disiarkan dalam acara radio “Coast to Coast AM” yang dibawakan Art Bell dan bertemakan paranormal. Dugaan ini menginspirasi suatu kultus pemercaya UFO (Unidentified Flying Object yang dianggap pesawat alien) di San Diego yang menamakan diri ‘Heaven’s Gate’ untuk mempercayai bahwa dunia akan segera berakhir. Dunia memang berakhir bagi 39 anggota kultus itu yang bunuh diri pada 26 Maret 1997.

7. Nostradamus, Agustus 1999
Karya tulis Michel de Nostradame yang sangat membingungkan dan metaforis telah menarik perhatian banyak orang selama lebih dari 400 tahun. Tulisannya, yang ketepatannya sangat tergantung pada interpretasi yang sangat fleksibel, telah diterjemahkan dan diterjemahkan-ulang dalam puluhan versi yang berbeda. Salah satu baris tulisannya menyebutkan, “Tahun 1999, bulan ketujuh / Dari langit datang raja besar teror.” Banyak pengikut Nostradamus menjadi resah karena menduga bahwa inilah penglihatan sang peramal terkenal itu akan kiamat.

8. Y2K, 1 Januari 2000
Ketika abad lalu hampir berakhir, banyak orang khawatir bahwa komputer akan menyebabkan kiamat. Permasalahannya, yang diketahui sejak 1970, adalah bahwa banyak komputer takkan bisa membedakan antara tahun 2000 dan 1900. Tak ada yang tahu pasti apa efeknya, tapi banyak yang menduga akan terjadi bencana, mulai dari mati lampu massal hingga ledakan nuklir. Penjualan senjata meningkat dan orang bersiap bertahan hidup dalam bunker (ruang bawah tanah), tapi nyatanya tak banyak kesalahan terjadi ketika milenium baru dimulai.

9. 5 Mei 2000
Kalau memang kesalahan Y2K tak terjadi, maka bencana global dijamin akan terjadi oleh Richard Noone, pengarang buku “5/5/2000 Ice: the Ultimate Disaster” di tahun 1997. Menurut Noone, massa es di Antartika akan menjadi setebal 3 mil pada tanggal 5 Mei 2000 – suatu tanggal yang juga bertepatan dengan sejajarnya planet-planet di tata surya, yang entah bagaimana akan menyebabkan pembekuan global yang fatal. Tanggal itu berlalu dan bumi belum beku, tapi buku itu malah panas di pasaran. Mungkin juga pemanasan global mencegah terulangnya jaman es itu.

10. God’s Church Ministry, musim gugur 2008
Menurut pendeta dari God’s Church, Ronald Weinland, akhir jaman telah tiba – lagi. Bukunya di tahun 2006 “2008: God’s Final Witness” menyatakan bahwa ratusan juta orang akan meninggal, dan di akhir 2006, “paling lama 2 tahun tersisa sebelum dunia mengalami waktu terburuk sepanjang sejarah manusia. Pada musim gugur 2008, Amerika akan tumbang sebagai negara berkuasa, dan tak akan menjadi negara merdeka lagi,” dan buku itu juga mencatat, “Ronald Weinland mempertaruhkan reputasinya sebagai nabi akhir jaman Tuhan.”

Nah, ke sepuluh ramalam itu tidak terjadi, sehingga ada baiknya kita juga tidak khawatir berlebihan tentang ramalan akhir jaman di tahun 2012. Bukankah banyak tulisan yang menyebutkan tidak seorangpun akan tahu waktunya?

Dikutip dari sebuah sumber

ALLAH selalu bersama kita,, wake up !!!

Dibawah ini ada renungan yang indah sekali dari teman saya supaya kita selalu menjadi Orang yang selalu bersyukur kepada ALLAH...

Jika kamu merasa lelah dan tidak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia,
ALLAH tahu betapa keras engkau sudah berusahaKetika kau sudah menangis lama dan hatimu terasa pedih,
ALLAH sudah menghitung air matamu
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu begitu saja,
ALLAH sedang menunggu bersama denganmu
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terasa sibuk untuk menelpon,
ALLAH selalu berada disampingmu
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apalagi,
ALLAH punya jawabannyaKetika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan,
ALLAH dapat memenangkanmuJika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan,
ALLAH sedang berbicara denganmuKetika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban
ALLAH sudah membuka matamuKetika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucapkan syukur,
ALLAH telah merahmatimu
Ingat bahwa dimana pun kau atau kemanapun kau menghadap ALLAH selau tahu

INSYA ALLAH kita bisa saudaraku,Wake up!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Cantik kah aku ???

Ada anak bertanya pada ibunya...
"Bunda,,, kenapa parasku tidak cantik??
Bunda begitu cantik melebihi artis-artis di televisi..
Ayahpun sangat tampan...
hingga anakmu ini terpesona dgn kecantikan Bunda dan ketampanan ayah...
Padahal usia kalian sdh tidak muda lg.
Sedangkan aku.... ???", aiir mata pun menetes di ats pipi gadis itu.
Ibunya hanya tersenyum sambil mendekap anaknya dgn penuh kasih sayang..
Keesokan harinya sang anak berangkat sekolah, seperti biasa dia selalu di ejek teman-teman krn rupanya.

"Assalamua'laikum.. bundaaa...'
'Sampai rumah sang ank langsung memeluk bundanya, sambil menangis ank itu berkata...
"Bunda.. Kenapa aku tidak blh melakukan operasi wajah?kita sangat mampu...
Bahkan untuk melakukannya smpai 1000 kalipun...
"Lagi-lagi sang bunda pun hanya tersenyum sambil memeluk anak semata wayangnya itu.

Esoknya terjadi hal yg sama,
sang ank menangis dlm pelukan ibunya krn lagi-lagi diejek olh kwannya.
Dengan sedikit marah sang ank bertanya-tanya..
"Bundaaa..
Knp sih bunda hanya tersenyum melihat aku diejek teman-teman?
Knp bunda lagi-lagi tersenyum saat aku minta operasi wajah??
Kenapa bunda?? Kenapa??
Apa bunda bahagia melihat aku slalu diejek krn kulitku hitam legam seperti arang,hidungku yg pesek bgai tak ad tulang??belum lg karena tubuhku yg pendek dan bulat,
Apa bunda tau
Akupun slalu diejek BIMOLI oleh teman-teman,
aku maluu bunda.. Aku maluu...""
Apa itu BIMOLIi nak??",tanya bunda.
"Bibir monyong lima centi BUnda..", jawab si anak.
Mendengar itu bunda tertawa kecil... Hi.. Hi.. Hi.."
Bunda pun ikt ngetawain aku, Bunda jahaaaat..
Knp?apa Bunda mau tersenyum sambil memelukku lg??
Maaf ya Bun aku ga mau dipeluk Bunda.."
"Tidak... Kali ini Bunda tdk hanya tersenyum" ucap Bunda.
"Anakku... Seperti apapun kamu diejek teman-teman, bagi bunda kamu yg plng tercantik dan terbaik di dunia ini,krn hanya kamu ank bunda.
Apa sih nak yg kau cari di dunia ini hingga kamu bgtu merasa terbebani dgn paras yg Allah beri??"Sang ank terdiam..
"Bukankah Allah tak melihat rupa hambanya?tak peduli dia cantik atw tidak,kaya atw tidak,berkedudukan atw tidak,Allah hanya melihat keimanan,ketakwaan hambanya,,ketulusan hati hambanya,,, dan bunda lihat kamu sudah memiliki semua itu...""Lalu apa yg kau cari putriku???"
"Bukankah kecantikan wajah itu bs hilang?dgn alergi kosmetik saja kcantikan wajah bs brubah sketika..."
"Cantik itu dari dalam hati,ketulusan yg terpancar,itu baru cantik abadi nak..."
"TaPi ga ad laki2 yg mau mendekatiku Bunda,selain ayaaah....", jwb gadis itu sambil terisak.. Isak.
"Jika tdk ad satu orng laki2 pun yg mau mendekat,bgaimana aku bs menikah nantinya bunda??
Ini semua gara2 wajahku yg jelek bunda..
Huft... Sempurna sdh penderitaanku...
"Dgn nada sedikit tinggi bunda berkata,
"AStagfirullah... Istigfar kamu nak... Istigfar..."

"Apa kamu fikir wajah cantik tdk bermasalah??
Krn wajahnya yg cantik seorang wanita kmanapun dia pergi akn byk lelaki yg memandangnya..
Ingin menyentuhnya..
Bahkan ingin menciumnya..
Belum lagi laki2 yg rela mlakukan sgalanya untk mndapatkan wanita cantik itu,,, dan setelah di dapatkan apa smuanya berakhir?belum..
Krn sang lelaki akn slalu cemburu dan curiga pd sang wanita krn kecantikannya.kamu pikir itu semua tdk merepotkan???"
"Bersyukurlah putriku atas apa yg Allah beri. Tdk usah khwatir mngenai siapa calon pendamping mu..."

"Rosul bersabda, nikahilah wanita krn 4 hal :
1.kecantikan.
2.hartanya
3.kedudukan/jabatannya
4.agamanya
dan Rosul menganjurkan utamakan agamanya karna itulah sumber kbahagiyaan."
"Dan kamu punya ketiga hal diatas.
jadi putriku yg solihah bersabarlah dan bertawakallah pada Allah SWT"
"Allah sudah menyiapkan yg paling terbaik untukmu anakku tersayang..."
Mereka berdua pun saling berpelukan..
Sang gadis berbisik thx mom i love u thx Allah krn aku punya Bunda yg bgtu sabar dan menyayangiku...^_^

dikutip dari sebuah sumber

Wanita Idaman..

Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya,

"Abi, ceritakan padaku tentang akhwat sejati(wanita)"

Sang ayah pun menoleh kemudian tersenyum.

Anakku,

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, melainkan dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, melainkan dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, melainkan dari keikhlasannya memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, melainkan dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, melainkan dari bagaimana cara ia berbicara.


Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.

"Lantas apa lagi Abi?" sahut putrinya.

Ketahuilah putriku...

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, melainkan sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, melainkan kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, melainkan sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.dan ingatlah...

Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, melainkan sejauh mana ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.


Setelah itu sang anak kembali bertanya,

"Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi?"

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,

"Teladanilah mereka

"Sang anak pun mengambil buku itu dan melihat sebuah tulisan

"Istri Rasulullah"


dikutip dari sebuah sumber

Lilin Harapan...

Empat Lilin...


Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.


Yang pertama berkata:"Aku adalah Damai.

Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!

”Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.


Yang kedua berkata:" Aku adalah Iman.

Sayang aku tak berguna lagi.

Manusia tak mau mengenalku,

Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.

”Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.


Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:" Aku adalah Cinta.

Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.

Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.

Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.

”Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.


Tanpa terduga...

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.

Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:" Eh, apa yang terjadi?!

Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!

”Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:"Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya...akulah...HARAPAN”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita.......dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya.


dikutip dari sebuah sumber

Malam pertama yang mengesankan...

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...


Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanaksaudara

Hari itu...mempelai sangat dimanjakan

Mandipun...harus dimandikan

Seluruh badan Kita terbuka....

Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .

Tak Ada sedikitpun rasa malu...

Seluruh badan digosok Dan dibersihkanKotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...

Itulah sosok Kita....

Itulah jasad Kita waktu ituSetelah dimandikan.. .,

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih

Kain itu ....jarang orang memakainya..

Karena bermerk sangat terkenal bernama KafanWewangian ditaburkan ke baju Kita...

Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan

Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita

Keranda pelaminan... langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usulKita diiringi langkah gontai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan

Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah DzikirAkad nikahnya bacaan talkin...

Berwalikan liang lahat..

Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan

Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... .

Tiba masa pengantin..

Menunggu Dan ditinggal sendirian...

Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupanMalam pertama bersama KEKASIH..

Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika 7 langkah tlah pergi....

Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...

Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...

Dan tak seorangpun yang tahu....

Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima

Kita sungkan sekali meneteskan air mata...

Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu..

Menetapkanmu ke syurga..

Atau melemparkan dirimu ke neraka..??

Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...

Tapi....

tapi .....sudah pantaskah sikap kita selamaini...

Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada waktu untuk ALLAH.

Bacalah hingga habis.Saya hampir membuang kutipan ini namun saya telah diberianugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.ALLAH, bila saya membaca tulisan ini, saya pikir sayatidak ada waktu untuk ini....Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadarbahwa pemikiran semacam inilah yang ....Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di duniaini.Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hariJum'at......Mungkin malam JUM'AT?Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....Dan sudah pasti waktu ada kematian...Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruanguntuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?

Karena...Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnyamengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimanaALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yangtelah DIA berikan kepada kita.DIA telah memberikan segala-galanya kepada kitasebelum kita meminta.ALLAHDia adalah sumber kewujudanku dan PenyelamatkuIA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.Susah vs. Senang

Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?

Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kitabangga mem "forward" kan email yang tak senonoh?Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.

Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran ,tetapi ganjaran lumayan.


Notes:

Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusiaTIDAK Beriman PADA ALLAH

setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi nerakabagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADAALLAH" TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also"believes" in ALLAH ).

Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.,tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10kali untuk berkongsi?

Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pastiapakah mereka suka atau tidak?.

Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadapanda.

Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka di rahmati ALLah SWT


sumber: note saudara yep

DIBALIK RAHASIA BERSEDEKAH

Dari Sayyidah Aisyah Ra, Beliau menceritakan tentang pertemuan wanita dengan Nabi Muhammad SAW, yang tangan kanannya dalam keadaan lumpuh. Wanita itu berkata : “Wahai Nabi Allah sudikah kiranya engaku momohon kepada Allah SWT semoga Dia (Allah) menyembuhkan tanganku.” Nabi bersabda kepadanya : ”Apa yang menyebabkan tanganmu lumpuh?”, wanita itu menceritakan kepada Rasulullah SAW : ”Ya Rasulullah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat akan tiba, neraka jahanam telah menyala-menyala dan surga telah terbentang dengan indah. Dan saya mengetahui bahwa ibu saya berada didalam neraka jahanam sedang ditangannya terdapat sepotong lemak dan ditangan satunya terdapat sepotong kain lap, dengan kain lap dan lemak itu ibuku menahan panasnya api neraka, maka pada waktu itu saya berkata kepadanya : “Mengapa ibu di dalam jurang api neraka? Bukankah ibu seorang yang ta’at kepada Allah, dan ayah telah merelakan?” Ibu menjawab : “Hai anakku, aku didunia kikir dan disini tempat orang-orang yang kikir”, saya bertanya lagi kepadanya : “Apalah arti lemak dan kain lap yang ada ditangan ibu?”. Ibuku menjawab : “Keduanya ini pernah ibu dermakan sedekah dan saya tidak pernah bersedekah didunia ini kecuali keduanya.”Saya bertanya : “Dimana ayah?”. “Ayahmu orang dermawan maka dia tinggal bersama orang yang dermawan.” maka sayapun datang kesurga dan ternyata ayah sedang berdiri di telaga bersama engkau ya Rasulullah, dan saya berkata kepada ayah : “Wahai ayahku sungguh ibu dan juga istrimu sekarang berada di neraka terbakar, sedangkan engkau memberi minum orang-orang dari telaga ini, oleh karena itu berilah ibu air minum dari telaga ini ayah.” Kata ayahku “Wahai anakku sesungguhnya Allah telah menghramkan orang-orang yang kikir untuk meminum air telaga dari Nabi Muhammad SAW.”. Maka dengan tanpa izin ayahku aku mengambil air telaga dan memberi ibuku segelas air untuk menghilangkan kehausannya, tiba-tiba suara yang menyeramkan berkata : “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena engkau telah memberi minum kepada orang yang kikir dari telaga Nabi Muhammad SAW”. Maka saya terbangun dan ternyata tangan saya telah lumpuh seperti ini.Selanjutnya Sayyidah Aisyah Ra. Berkata :”Setelah Nabi Muhammad SAW mendengar wanita tadi Nabi lalu meletakkan tongkatnya pada wanita itu seraya berdo’a kepada wanita itu : “Ya Allah demi zat-Mu yang mulia dengan pengaduan kebenaran mimpinya yang telah dia ceritakan kepadaku maka sembuhkanlah tangannya, maka tangannya sembuh seperti semula. Demikian cerita keutamaan sedekah.- “Dikutip dari kitab Durrotunashihin”

Search This Blog

Followers

About this blog

Assalamualaikum wr wb..

Namaku Novi Yulianti, dilahirkan di Palembang 16 November 1987

Kegiatanku saat ini bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di kawasan Ciledug,Tangerang sebagai Asisten Apoteker dan kuliah Di Universitas Budi Luhur.

Emm,, klo ditanya kenapa pi buat blog ini??

Tu karena,,

1. Tugas Kuliah,,,hehehe

2. yahh,,skalian belajar bloging

3. Buat m'motivasi cuz isi posting d'sini di ambil dari kutip2an yang pernah pi baca dan pi suka dan ngingetin klo lagi iseng bisa baca2 lagi d..

Buat semua yang udah berkunjung di blog nya pi,, terima kasih yaa udah mampir di blog ny pi yang masih polos ini..hhehe

Love u all,, ^^
Ucapan terima kasih ku kepada Allah S.W.T yang telah memberikan barokah dan kebahagiaan buatku yang tak terhinga.. Juga tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang sudah mewarnai hidupku


Terima-kasih atas dukungan, motifasi, juga perhatian. Tanpa kalian hidupku kurang ber-arti. Semua yang aku buat ini atas dasar Cinta..

Hhehehe,,, lebay ga sich???


D tunggu comment dari temend2 smua...

Keyy..