By: agussyafii
Beberapa  waktu yang lalu di kantor saya kedatangan seorang bapak, beliau mantan  salah satu wartawan senior. Beliau bercerita tentang sakitnya penyakit  radang empedu, penyakitnya sangat parah sehingga harapan hidupnya sangat  menipis. Beliau menitipkan shodaqohnya untuk anak-anak Amalia dan  memohon doa agar operasi yang dijalaninya berjalan dengan lancar  sehingga masih ada harapan untuk berbuat baik untuk sesama. 
"Saya  yakin Mas Agus, hidup dan mati kita hanya di tangan Allah Subhanahu Wa  Ta'ala, kita hanya memohon dan berdoa semoga Allah memberkahi hidup dan  mati kita sebagai hambaNya yang selalu bersyukur atas karuniaNya,"  begitu tuturnya, kacamatanya nampak basah tak mampu untuk ditutupinya.  Berkali-kali beliau mengeluarkan kain pengelap untuk membersihkan  kacamatanya. Usianya yang senja namun badannya masih terlihat tegap dan  gagah tak terlihat bahwa di dalam dirinya ada sesuatu penyakit yang  menggerogoti tubuhnya.
Perjalanan waktu begitu cepat. Bersamaan  doa anak-anak Amalia yang dipanjatkan, operasi itu berjalan dengan  lancar. Beliau kembali pulih dan bugar. Wajahnya berseri sewaktu saya  berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Kita. Beliau bercerita bahwa proses  menuju kematian kita sungguh menakjubkan, dari rasa dingin naik ke kaki,  betis sampai di kepala. Rasa dingin itu berjalan perlahan. "Terbayang  oleh sayang malaikat maut segera mencabut nyawa saya, Mas  Agus.."tuturnya, wajahnya penuh ekspressi yang jernih. "Tak lupa saya  selalu mengucapkan syahadat, jangan sampai saya mati dalam keadaan  sebagai orang yang ingkar," ucapnya dengan suara pelan.
Dalam  keadaan antara sadar dan tidak, beliau mendengar suara anak-anak yang  sedang melantunkan ayat suci al-Qur'an dan bayangan dirinya pada masa  lalu semua berjalan dengan cepat dan nampak jelas semua yang telah  dilakukannya, dosa-dosa yang membuat takut dirinya sendiri . Di saat itu  juga beliau memohon ampun kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar  diberikan kesempatan untuk bertaubat.
Ketika beliau berjanji  untuk bertaubat, tiba-tiba sadarkan diri. Semua operasinya dinyatakan  berjalan dengan baik dan lancar. Tubuhnya kembali pulih seperti  sediakala. Dari pengalaman itu beliau menjadi yakin bahwa doa yang  dipanjatkan secara sungguh-sungguh dan menyisihkan rizkinya untuk  shodaqoh dengan keikhlasan membuat doa menjadi mustajab dan Allah  berkenan mengabulkan permohonnya untuk sembuh dari sakitnya.   Subhanallah.
--
Obatilah orang-orang yang sakit dengan  shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana  dengan berdoa (HR. Baihaqi).
Wassalam,
agussyafii
-- 
Doa Yang Dikabulkan
Posted by
blogpipi
Sunday, April 11, 2010
.jpg)

0 comments:
Post a Comment