Dasar Islam Adalah Penolakan

Dalam berbagai persoalan kita sering dihadapkan pada bagaimana suatu masalah bisa disikapi. Itupun belum menyelesaikan masalah yang sebenarnya, karena sesungguhnya masalah itu tidak akan pernah habis keberadaannya. Konsep dasar berislam bila kita mampu mengamati, maka penolakanlah yang jadi dasar seseorang berislam. Nahi mungkar dulu, baru kemudian amar ma’ruf. Terbalik? Mari kita cermati.Dalam sebuah nilai tanggung jawab yang bernama Syahadat, sangat kental menyatakan bahwa Say No to every God but Allah, katakan tidak atau tolak segala macam konsep ke-Tuhan-an, kecuali kemuliaan Allah. Nihilkan dulu kebathilan, baru kemudian gantikan dengan konsep yang benar. Hilangkan Mudharat dulu, baru ambil manfaatnya, bahkan dalam kaidah ushul fiqh, kita harus menghindarkan yang membahayakan, baru kemudian membuat sesuatu yang baik.Dalam ritual ibadah shalat, kita diwajibkan berwudhu untuk menghilangkan ke-tidak baik-an yakni najis, kotoran yang harus dihilangkan terlebih dahulu, baru kemudian berbuat kebaikan (shalat itu sendiri). Kebaikan akan tertolak bila masih terdapat kotoran didalamnya. Afwan, agak belok dari topik, tapi ada pertanyaan: Bagaimana dengan tayammum? Bukannya malah mengotori? Bagaimana mau membersihkan kalau bahan pembersihnya justru kotor? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ikhwan kita di ITB, dua perca yang diberi liur anjing (najis) kemudian diperlakukan berbeda, yang satu dicuci dengan sabun ber-desinfectant (anti kuman) yang kedua dicuci dengan cara Islam yaitu dengan air, tanah, dan bilas kembali dengan air. Walhasil dalam perbesaran mikroskop, pada perca yang dicuci dengan desinfectant masih terdapat kuman, sedang pada perca kedua setelah dicuci dengan air & tanah (baca:Islami), ternyata bersih dari kuman. Subhanallah! Maka hadits yang berkait dengan tanah bersih sebagai pembersih, sangatlah nyata khasiatnya.Penolakan juga terdapat dalam keseharian yang bernama toleransi beragama, kebanyakan dari kita yang belum faham, langsung diawali dan berhenti hanya pada lakum diinukum waliyadiin (untukmulah agamamu, untukkulah agamaku) saja, tapi idealnya harus terlebih dahulu diawali dengan penolakan yang harus kita sampaikan kepada para kafir itu, La a’budumaa ta’buduun ... al ayah (tak kan kusembah apa yang kau sembah, dst) tolak dulu yang tidak benar, baru kemudian masuk kepada tataran toleransi, itulah konsep yang lebih mujmal, lebih utuh.Sedangkan esensi lain yang bisa kita dapati dari ajaran Islam adalah Solutif, setelah menolak sesuatu yang buruk, kemudian memberikan solusi terbaik yakni kebaikan. Kita sebagai pemeluknya harus mampu menyatakan No Way Jose (baca: ga usah ye) pada kemungkaran, kebathilan, atau keburukan, baru kemudian kita berikan kebaikan sebagai alternatif pengganti yang terbaik. Pendeknya Muslim harus tampil solutif, nah untuk bisa solutif kita butuh banyak Ilmu, dan Ilmu hanya bisa didapat dari belajar, kalau mau belajar keislaman harus intent (bersungguh-sungguh), tak bisa sambil lalu dan main-main. Sudahlah ngaji di rumah jarang, kalau ada undangan pengajian di Masjid juga ga pernah hadir, lha gimana mau solutif. It’s on your hand, pal! Being a real moslem or just being a loser! (semuanya ditanganmu Sahabatku, mau kaffah atau cuma jadi pecundang)
Wallahu ‘alam bish showab

Dikutip dari sebuah sumber

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Followers

About this blog

Assalamualaikum wr wb..

Namaku Novi Yulianti, dilahirkan di Palembang 16 November 1987

Kegiatanku saat ini bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di kawasan Ciledug,Tangerang sebagai Asisten Apoteker dan kuliah Di Universitas Budi Luhur.

Emm,, klo ditanya kenapa pi buat blog ini??

Tu karena,,

1. Tugas Kuliah,,,hehehe

2. yahh,,skalian belajar bloging

3. Buat m'motivasi cuz isi posting d'sini di ambil dari kutip2an yang pernah pi baca dan pi suka dan ngingetin klo lagi iseng bisa baca2 lagi d..

Buat semua yang udah berkunjung di blog nya pi,, terima kasih yaa udah mampir di blog ny pi yang masih polos ini..hhehe

Love u all,, ^^
Ucapan terima kasih ku kepada Allah S.W.T yang telah memberikan barokah dan kebahagiaan buatku yang tak terhinga.. Juga tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang sudah mewarnai hidupku


Terima-kasih atas dukungan, motifasi, juga perhatian. Tanpa kalian hidupku kurang ber-arti. Semua yang aku buat ini atas dasar Cinta..

Hhehehe,,, lebay ga sich???


D tunggu comment dari temend2 smua...

Keyy..